Kalau mau pilih yang biasa – biasa saja maka silakan pilih nomor 1 dan 3, tetapi kalau mau pilih yang luar biasa maka nomor 2 pilihan yang tepat, ujar Alexander Wong, calon ketua Osis Sekolah Kasih Karunia nomor urut 1.
Alexander Wong calon ketua Osis
Alexander Wong
Alexander Wong, kritis, cerdas, dan santun. Itulah kesan yang kalian dapatkan jika mengenal lebih dekat dan mengetahuinya lebih dalam. Ia memutuskan menjadi ketua OSIS bukan karena ambisi tertentu melainkan keprihatinan yang dirasa.
“Rasanya gimana ya, setiap mau naik ojek, tukang ojek tanya sekolah kasih karunia itu yang di pasar ikan ya” katanya.
Berdasarkan pengalaman yang sama namun dialami secara terus menerus maka ia memutuskan untuk menjadi ketua OSIS.
Tujuannya bukan untuk mengajari tukang ojek supaya tahu letak almamternya. Namun upaya kongkrit untuk memperkenalkan almamaternya Sekolah Kasih Karunia kepada khalayak melalui tindakan dan kegiatan yang positif.
“Kami akan menjadikan sosial media sebagai corong untuk memperkenalkan Sekolah Kasih Karunia” jelasnya dengan raut wajah serius kepada dewan guru.
Bagi pelajar kelahiran Jakarta, 25 Juli 2004 ini Sekolah Kasih Karunia telah menjadi rumah keduanya. Kecintaan yang besar tersebut telah ia buktikan dengan melanjutkan sekolah di SMA Kasih Karunia Jakarta.
“Kalau tidak cinta mana mungkin saya ada di sini pak” katanya.
Kita doakan saja, semoga ketua kelas X IPA ini bisa terpilih menjadi ketua OSIS SKK tahun 2019 – 2020.
Cinta hadir bukan karena paras yang rupawan melainkan rasa yang terkoyak.
Remaja blasteran Indonesia – Rusia ini berani bertaruh untuk mewujudkan mimpinya, itu hebat karena tidak semua orang 'berani' mendobrak paradigma demi sebuah kejayaan di masa depan@
Semoga Berjaya.
Richard Hoo
Kecintaannya terhadap sains menjadikan remaja kelahiran Jakarta, 15 November 2004 bercita-cita menjadi orang pertama yang menemukan obat dari penyakit kaki gajah.
Walau sejatinya cita-cita tersebut agak sulit terwujud namun semangat dan jiwa peneliti yang tertanam patut untuk diberi apresiasi.
Namanya Richard Ho, saat ini mengambil jurusan IPA dan duduk di kelas X SMA Kasih Karunia Jakarta. Dia seorang konseptor dan kaya ide. Itulah ciri yang paling dominan dan membedakan dirinya dengan kandidat yang lain.
Mari kita doakan semoga calon ilmuwan sains ini dipercaya oleh pemilih dan bisa terpilih menjadi wakil ketua OSIS Sekolah Kasih Karunia Jakarta, tahun 2019 - 2020.
Bukan hidup berasal dari mimpi tetapi berani bermimpi adalah ciri orang sukses@ Salam sukses!
Ferisha Iskandar
Diam bukan berarti pendiam, ya remaja putri kelahiran Jakarta, 11 Maret 2006 itu termasuk kategori pendiam.
Setidaknya itulah kesan yang tim redaksi dapatkan, namun bukan berarti irit bicara apalagi anti sosial.
Namanya Ferisha Iskandar. Ia akan bicara jika diajak bicara, ia akan ‘heboh’ jika lawan bicaranya pun ‘ramai’. Artinya siswi kelas VIII SMP Kasih Karunia Jakarta ini termasuk kategori menyesuaikan dengan siapa ia berbicara dan dalam situasi apa.
Suatu kedewasaan yang luar biasa, walau usia terbilang masih belia.
Soal organisasi jangan pernah ragukan lagi kemampuan dan kepiwaian remaja putri ini.
Ketua ambalan putri pramuka penggalang sekolah kasih karunia Jakarta ia pimpin. Berbagai terobosan dilakukan selama memimpin.
Saat ini ia mencoba menjajaki organisasi bernama OSIS, kita doakan semoga kesuksesan yang sama ia peroleh. Diam bukan berarti tidak tahu, suka bicara bukan berarti pandai bicara@
Visi:
“Jika bapak ibu guru mau pilih yang biasa maka maka silakan pilih mereka, (paslon 1 & 3), tetapi kalau mau yang luar biasa, maka kamilah orang yang tepat untuk dipilih” ujar Alexander Wong, calon ketua OSIS nomor urut 2, Jumat, 30 Agustus 2019.
Paslon nomor urut 2 memiliki visi internal dan eksternal. Secara internal mereka ingin “menciptakan” lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa dan guru.
Pengembangan karakter, bakat, dan keiukutsertaan dalam berbagai program pembiasaan. Misalnya kantin kejujuran menjadi program unggulan dari pasangan ini.
“Kalau di luar sana, saat seorang anak berseragam Sekolah Kasih Karunia, mengembalikan uang yang ditemukan di jalan; siapa yang bangga pak?” ujar Richard di sela-sela pemaparan visi misi di hadapan dewan guru Sekolah Kasih Karunia Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2019.
Secara eksternal mereka berharap proses pembiasaan tersebut terpancar dalam tindakan sehari – hari di luar jam sekolah maupun di lingkungan sekolah.
Misi:
Misi mereka ialah mempublikasikan kegiatan - kegiatan sekolah (termasuk prestasi yang diperoleh peserta didik) melalui sosial media dan website.
Tujuannya mengharumkan nama almamter mereka, Sekolah Kasih Karunia Jakarta.
Program kerja:
- Kantin kejujuran,
- Hari bersama,
- Pentas seni,
Kesimpulannya:
Mau eksis di sosial media, tetapi tidak norak?, “jika iya” silakan pilih paslon nomor urut 2.
Kejujuran hanya “kata kosong” kata itu akan berarti (menjadi bermakna) jika setiap siswa Sekolah Kasih Karunia mampu mewujudkannya dalam kehidupan sehari – hari.
Mimpi “besar” yang luar biasa. Jika anda ingin menjadi orang jujur silakan pilih paslon nomor urut 2.
Selamat berjuang paslon nomor urut 2, semoga sukses!